Friday, March 1, 2019

energy marketing

by Parman,S.T.(B.Eng)

Energy is the power to drive technology, device, world etc. if we want to use our motor, we have to use energy no matter what kind of energy we use. let's think to understand how much energy we spend daily routine. one of the lecturers said:" energy can not destroy but we can change to another form". it means the energy cannot be postponed to use it.

marketing is the process of business to sell and promote product or service to get benefit from that. every company has a marketing department to fill it the function of marketing as the effort to face the global competition. 

energy marketing overcomes the supply and demand of that to advertise the function of energy by using any tool to accomplish the goal of power plants as the source of energy generator. the energy engineer is the official staff of power plants who have the tasks to control the device and maintenance of the system to hold the best performance at any time. 


Read More




Thursday, June 28, 2018

Tes Potensi Akademik by Bappenas (Otto Bappenas)

jika kita ingin lulus seleksi untuk beberapa jenis tes seperti :
1. tes intelegensi umum (TIU) pada tes CPNS
2. TPA otto Bappenas lanjut kuliah
3. seleksi kerja
maka sebaiknya kita persiakan beberapa materi yang perlu kita dalami lebih lanjut lagi. diantaranya peluang, logika dan kemampuan verv
Read More




Friday, December 30, 2016

Future of emerging PV Technologies

The solar resource is huge although its energy density is rather low. However, it is not so
low as to lose any hope of massive utilization but it is not high enough to make it easy.
Obviously, the proper strategy for recovering a dispersed resource is to do it with
high efficiency at a low cost per area. But the standard PV-effect, as described in this
chapter, only delivers to the external circuit with high efficiency those charge carriers
generated by the few photons with energy close to the band gap. The excess energy of
photons whose energy is greater than the band gap is typically wasted as heat. Even
worse, all of the energy of the photons whose energy is below the band gap is wasted
since they are not absorbed and therefore generate no charge carriers.

Thus, the maximum efficiency that can be
obtained under the best conditions from a single junction solar cell is in the range of 40%.
The best efficiency so far obtained for single-junction solar cells is 27.6%, with GaAs
research-type cells [75] under concentrated sunlight of 255 suns, that is, of 255 times the
unconcentrated standard power density (i.e. at 255 kW/m2). Typical commercial silicon
cell efficiency is ∼15% measured at standard conditions (input optical power density of
1 kW/m2, 25◦C and standard terrestrial solar spectrum).

One way of extracting more power from the sun is to use stacks of cells of semiconductors
having different band gaps. Higher band gap semiconductors are located on
top of the stack allowing photons of energy less than their band gap to pass through,
where they can be absorbed by inner cells of lower band gap
Read More




Wednesday, April 22, 2015

Lomba Nasional Tahunan Rancang Bangun Mesin V - 2015


Lomba Nasional Tahunan Rancang Bangun Mesin V - 2015

Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKSTM) dari berbagai Jurusan/Prodi Teknik Mesin di Indonesia setiap tahun menyelenggarakan Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) serta Musyawarah Badan Kerja Sama Teknik Mesin. Sejak 2011, kegiatan yang diselenggarakan oleh BKSTM tidak hanya melibatkan akademisi dan peneliti melalui SNTTM dan Musyawarah BKSTM, akan tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam Lomba Tahunan Rancang Bangun Teknik Mesin, yang tahun ini memasuki tahun kelima. Sesuai hasil Rapat Anggota BKSTM 2014 yang dilaksanakan di Universitas Indonesia, Depok pada tanggal 14 Oktober 2014, diputuskan bahwa tema sentral Lomba Tahunan Rancang Bangun Mesin V untuk tahun 2015 ini adalah "Alat Bantu Mekanisasi dan Pengolahan Hasil Pertanian".
Jadwal Kegiatan
Penyebaran informasi mengenai lomba tahunan rancang bangun mesin6 April 2015
Batas akhir Penerimaan bahan/materi14 Agustus 2015
PenilaianTahap 1: Desk Evaluation15 Agustus – 14 September 2015
Pengumuman hasil Desk Evaluation21 September 2015
Perbaikan/ persiapan materi presentasi1 Oktober 2015
Penilaian Tahap 2: Presentasi7 Oktober 2015
Pengumuman pemenang & Penyerahan Hadiah8 Oktober 2015

Bagi para pemenang, BKSTM yang bekerjasama dengan pihak sponsor menyediakan hadiah berupa uang sebesar:
  • Pemenang 1                           : Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah)
  • Pemenang 2                           : Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah)
  • Pemenang 3                           : Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah)
  • Pemenang Harapan 1          : Rp. 2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah)
link sumber :http://www.bkstm.org/rbm_2015
Read More




Friday, October 24, 2014

Analisis dan Simulasi Termal dengan Elemen Hingga – SolidWorks Simulation

Thermal Analysis
Ada beberapa jenis perpindahan panas, yaitu: Konduksi, konveksi, dan radiasi. Setiap terjadi perpindahan panas, maka pasti ada perbedaan temperature. Panas berpindah dari temperature tinggi ke temperature yg lebih rendah. Temperatur merupakan besaran scalar, sedangkan heat flux merupakan besaran vector.
Perhitungan termal dapat dilakukan dengan elemen hingga. Besaran-besaran yang dipakai dalam perhitungan stress/gaya dapat dianalogikan ke besaran dan persamaan termal.
Pada simulasi kali ini, kita akan melihat distribusi temperature dan heat flux pada sebuah benda.
  1. Pre-processing
Benda tsb memiliki thermal conductivity sebesar 26 W/m C. pada bolongan di tengah, kita anggap dialiri fluida panas dengan suhu 349 C. Pasa sisi kanan dan kiri mengalami konveksi natural ke udara, yang suhu ambien udara sebesar 21 C, dengan koefisien konveksi sebesar 409 W/m2. Pada sisi atas dan bawah, benda ini diisolasi.
Geometri benda: 
Pada simulasi ini kita akan menggunakan simulasi 2D, dengan surface plane. jadi setelah melakukan sketching di SolidWorks, sketch tersebut diubah menjadi planar surfaces. Benda ini kita berikan ketebalan sebesar 100 mm.

Kondisi batas dan meshing pada benda.
Pada kontur distribusi temperature di atas, dapat kita lihat bahwa gardien suhu pada sumber panas ke benda cukup rapat, penurunan temperatur sebesar lebih dari 100 K terjadi pada jarak kurang dari 1 inchi. Pada analisis thermal stress di bagian selanjutnya, kita dapat melihat bagaimana efek delta temperature yang amat besar ini terhadap sifat material. Temperatur pada sisi atas dan bawah yang diisolasi (yang berarti tidak ada rambatan panas keluar, heat flux=0) lebih besar sekitar 100 K daripada sisi yang bersentuhan dengan udara, mengapa hal tersebut terjadi? Jawabannya dapat dilihat pada kontur heat flux yang akan dibahas selanjutnya. Plot temperature pada sisi bawah dari kiri ke kanan dapat dilihat pada grafik di bawah:
Sebagaimana yg telah disebutkan di awal, bahwa temperature merupakan besaran scalar, dan heatflux merupakan besaran vector, maka kita dapat melihat kontur distribusi vector dari heat flux yg ditunjukkan pada gambar di bawah ini
Heat flux berasal dari sumber panas yang kemudian mengalir ke sekitarnya. Pada sisi yang diisolasi(atas dan bawah), tidak ada heat flux yang mengalir ke arah sana, karena memang pada permukaan yg diisolasi tidak terjadi rambatan panas di permukaannya. Arah vector heat flux terhadap sisi yg diisolasi mengarah pada garis yang sejajar. Oleh karena itu, temperature pada sisi yang diisolasi lebih besar hingga 100 K disbanding dengan sisi yg tidak diisolasi. Karena rambatan panas mengalir menuju sisi bebas yg bersentuhan langsung dengan udara. Bila dianalogikan dengan aliran fluida, maka dapat disamakan dengan debit fluida yang mengalir. Pada sisi sumber panas merupakan inletnya, sedangkan sisi isolasi ialah wall/dinding, dan sisi yg terbuka dengan udara merupakan outletnya.
Thermal Stress Analysis
Distribusi temperature yang tidak merata pada sebuah komponen dapat menyebabkan defleksi dan tekanan dalam part tsb. Beban yang diterima komponen dikarenakan adanya perbedaan suhu dapat disebut thermal loads. Pada software-software FEA, hasil/output simulasi pada analisis termal dapat dipakai sebagai input simulasi stress/pembebanan static.
Berikut merupakan hasil stress analysis dengan input data dari thermal analysis yang telah kita lakukan di awal tadi. Pada simulasi ini, fixture diletakkan pada dua sudut bawah benda. Sisi pertama berupa pin (Fx dan Fy), dan sisi lainnya berupa roller(Fy).
Dapat dilihat dari kontur von misses stress, dengan material aisi 1020, material mengalami cracking akibat perbedaan suhu yang signifikan. Nilai stress maksimal mencapai 633.6 MPa, hampir dua kali lipat dari allowable stress. pada setiap sudut benda mengalami stress yang paling kecil. Sedangkan pada setiap sisi benda(kubik) juga mengalami stress yang cukup besar, yaitu 260 Mpa. Hal ini dikarenakan pada sisi-sisi tersebut mengalami rate displacement yang besar akibat pemuaian.
Grafik distribusi stress pada sisi kanan/kiri benda:
Pada kontur resultan displacement di bawah, displacement terjadi akibat pemuaian dari material benda (AISI 1020) akibat perubahan temperatur. Displacement terbesar terjadi pada ujung kanan atas dari benda, karena fixture Fx berada pada sisi kiri bawah, oleh karena itu displacement bergerak ke arah kanan.
Strain merupakan rate/laju perubahan displacement. Jika pada kontur displacement kita melihat nilai terbesar pada ujung kanan atas, maka pada kontur strain ini kita dapat melihat lebih jelas arah displacement yang terjadi akibat pemuaian. Dapat dilihat, strain terbesar terjadi di sekitar sumber panas, yang kemudian menyebar ke empat sisi benda. Kontur strain yg ditunjukkan pada SolidWorks Simulation di bawah terlihat tidak smooth, dan ada sedikit ketidak simetrisan pada nilai strainnya. Hal ini disebabkan bentuk meshing yang memang masih coarse/kasar.
Kesimpulan
Analisis di atas mempresentasikan sudut pandang akademik secara sederhana. Simulasi ini menunjukkan parameter yang berpengaruh pada perubahan bentuk dan kekuatan material yang terjadi akibat pengaruh termal. Juga menunjukkan contoh bagaimana analisis elemen hinggadigunakan sebagai tool untuk menghitung sebuah proses mekanikal. Lebih jauh lagi, jika ditinjau dari sisi desain menjadi produk jadi, maka simulasi ini dapat mempersingkat waktu analisis. Simulasi juga tentunya membantu desainer untuk menemukan defect/cacat yang terjadi pada geometri desainnya.
Read More




Return to top of page
Powered ByBlogger | Design by PARMAN | Blogger Template by UKK As-Siraaj